IBADAH

BERBAGI BERITA IBADAH

Ancaman AS Terhadap Turki Pasca Gagalnya Kudeta.


Menlu AS John Kerry mengintimidasi Turki dapat didepak dari keanggotaan NATO seandainya tak mengindahkan "persyaratan demokrasi" dalam menangani pihak pengkudeta. 

"Uphold democracy, including tolerating diversity" "menegakkan demokrasi, termasuk juga keragaman toleransi" yakni salah satu persyaratan inti buat anggota aliansi NATO. Begitu dilansir The Independent, Senin (18/7). 
Ancaman AS ini ke luar sesudah kudeta militer utk melengserkan Presiden Erdogan mengalami kegagalan disusul kemudian pihak pemerintah Turki sudah menangkap 6.000 lebih orang meliputi tentara, jenderal, admiral, hakim, & badan-badan negara yang lain yg terlibat kudeta. 

Penangkapan ini yg selanjutnya bikin gerah AS, & keluarlah ancaman buat mendepak Turki dari NATO. 

"So America didn't get what it wanted with the ‪#‎FailedMilitaryCoup‬ and they are now being the big bullies they are. 
All the Western governments want is to bit...." ("Jadi Amerika tak memperoleh apa yg mereka inginkan dgn kudeta militer gagal ini & sekarang ini mereka jadi penindas besar seperti umumnya. Seluruhnya yg di harapkan pemerintah Barat merupakan utk mengekang...) tulis London Muslims, populasi Muslim London di wall fanpagenya berkomentar tentang ancaman AS terhadap Turki ini. 

Satu Orang wartawan senior David Hearst, pimred Middle East Eye, dalam tulisannya menyebutkan AS mengharapkan kudeta militer di Turki sukses. 

"Dalam opini awalnya (yg dikala itu beredar kabar kudeta sudah sukses gulingkan Erdogan), Menteri Luar Negara AS John Kerry memakai tiap-tiap kata kecuali kata “d” (democracy). Dia menginginkan adanya “stabilitas & kedamaian & keberlanjutan” didalam Turki." Tulis David Hearst menggambarkan AS tidak masalah dgn kudeta militer di Turki yg penting masih terjaga stabilitas & kedamaian. 

"Hanya ketika telah jelas bahwa kudeta ini tidak sukses baru presiden Barack Obama & (Menlu) Kerry mengeluarkan satu buah pernyataan yg dengan cara terang memberi dukungan Erdogan," lanjut David Hearst. 

Diwaktu berlangsung kudeta, Amerika tak koar-koar berkenaan "demokrasi", sesudah kudeta tidak berhasil AS sekarang ini berkoar-koar "demokrasi" & menuduh Erdogan represif kepada para penentangnya (pihak pengkudeta). 
AS ini memang munafik.  Tingkah Laku AS ini pun tidak sedikit ditiru beberapa orang yg mengaku Liberalis.

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Ancaman AS Terhadap Turki Pasca Gagalnya Kudeta."