IBADAH

BERBAGI BERITA IBADAH

Bekam. Cara Berobat Ala Nabi Muhammad SAW


Punggung perenang peraih lima medali emas asal Amerika Serikat, Michael Phelps, & pesenam Alex Naddour jadi perbincangan di ajang Olimpiade Rio. Terhadap punggung mereka terdapat “tato” biru bulat, jejak yg tertinggal dari cupping therapy alias terapi bekam. 

Menurut dokter Dharma Wijaya, ahli akupunktur dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, prinsip bekam alias kop sama dgn akupunktur, ialah merangsang kulit & system saraf. Dari kulit, rangsangan tersebut sanggup merembet hingga ke otot di bawahnya atau organ yg berhubungan bersama otot tersebut. “Cara ini mampu mengatasi bermacam masalah, seperti pegal-pegal, menghilangkan nyeri, & masuk angin,” kata Dharma Wijaya. 

Kala darah tidak mengalir lancar, sisa-sisa metabolisme badan menumpuk di sekian banyak titik. Akibatnya, timbul rasa tidak nyaman seperti pegal atau nyeri di titik-titik tersebut. Dalam terapi bekam, kulit ditarik ke atas maka peredaran darah dipaksa melebar. Sebahagian pembuluh darah kapiler dapat pecah. Darah juga kembali mengalir deras. Sisa metabolisme yg tersumbat tadi pun ikut mengalir. Pembuluh kapiler yg pecah itu meninggalkan bekas berupa tanda kemerahan atau kebiruan kepada permukaan kulit. “Pecahnya pembuluh darah ini tak berbahaya, asal tidak berlebihan,” ujar Dharma. 

Sejatinya, bekam telah lama ada bersama nama berbeda-beda di tiap negeri. Di Cina, bekam dikenal dgn istilah pa ho kwam, di Arab dinamakan sbg hijamah, & cupping jadi namanya di Inggris. Pada zaman Mesir Kuno, terapi ini telah dipraktekkan pada 1.500 sebelum Masehi. Adapun penduduk Yunani Kuno mengenalnya pada 413 sebelum Masehi & di Cina terapi ini ada sejak lebih dari 2.500 th dulu. Praktek mirip diperintahkan Nabi Muhammad terhadap umat Islam yang merupakan sunah. 


Dahulu, bekam dilakukan bersama memakai tanduk binatang, maka dinamakan pun juga sebagai terapi tanduk (horn therapy). Selanjutnya, tanduk digantikan oleh gelas kaca. Waktu Ini, peralatan terapi ini konsisten berkembang. Selain gelas atau tabung berbentuk seperti lonceng, media yg diperlukan ialah jarum mungil (lancing device) atau silet antiseptik buat melukai kulit, pompa tangan (hand pump) utk menyedot, & sarung tangan kesehatan (rubber glove). Buat menghindari penularan penyakit antarpasien, jarum atau silet cuma boleh dimanfaatkan sekali. 

Ada dua type bekam yg berkembang, ialah bekam basah & kering. Bekam kering cuma menggunakan gelas yg dipanaskan atau tabung yg disedot dgn pompa tangan. Adapun bekam kering memanfaatkan jarum atau silet mungil utk menusuk-nusuk kulit maka darah dari pembuluh darah kapiler, yg terletak cuma sekian banyak mili meter dari permukaan kulit, dapat ke luar. 

Menurut Dharma, lantaran yg ke luar yaitu darah dari pembuluh kapiler, warnanya merah gelap. “Beda dgn dari pembuluh darah arteri, warna darahnya lebih jelas,” menurutnya. Terkadang, darah tersebut bercampur bersama cairan organ di sekitarnya, maka berbentuk seperti lendir. Semakin banyak darah merah gelap yg ke luar, Dharma menyambung, reaksi terapi diyakini semakin kuat. 

Tetapi, apabila berlebihan, bisa-bisa pasien jadi lemas. Menurut dirinya, terapi ini mempunyai kelebihan, ialah bisa dilakukan dengan gampang & murah. Efeknya juga serta-merta segera terasa. Tetapi, dikarenakan diaplikasikan cuma terhadap permukaan kulit, terapi ini tidak dapat mengobati penyakit berat seperti tumor, kanker, & penyakit jantung akut. “Kalau buat pegal-pegal saja, dapat,” ujarnya. 

Bagi yg mau menjajal terapi ini, Dharma menyarankan supaya tidak keseringan. Karena, terapi ini mampu memunculkan peradangan atau luka kepada kulit. Bila mau melaksanakan bekam lagi, tunggulah hingga peradangan itu sembuh dalam empat-lima hri. Keadaan badan disaat bakal melakukan terapi pula mesti fit, tidak boleh terlampaui lemah—misalnya dikarenakan sakit—dalam kondisi kenyang, atau mabuk. Musababnya, dalam kondisi tersebut, terapi ini justru bakal menciptakan badan semakin lemah.

Sumber : Tempo.co
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Bekam. Cara Berobat Ala Nabi Muhammad SAW"