IBADAH

BERBAGI BERITA IBADAH

PERAHU NABI NUH. SANGAT BESAR DAN CANGGIH MENURUT ILMUWAN

Umat Nabi Nuh A.S yg ditenggelamkan oleh Allah SWT dikarenakan kedurhakaannya seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an, telah menemukan pembuktian kebenarannya dengan cara ilmiah. Sejak thn 1949, telah ditemukan lokasinya & selanjutnya dilakukan penggalian oleh penelitian tim antropolog yg dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt di Turki sejak thn 1977. Ini yaitu sebahagian foto-fotonya. 
1. Awal Penemuan 

Pemotretan awal oleh Angkatan Hawa AS di thn 1949 menyangkut adanya benda aneh diatas Gunung Ararat-Turki, dgn ketinggian 14.000 feet (kurang lebih 4.600 meter) 

Nampak Ruangan 
Selanjutnya, awal thn 1960, info dalam Life Magazine : Pesawat Tentara Nasional Turki menangkap satu buah benda serupa perahu di puncak gunung Ararat yg panjangnya 500 kaki (150 meter) yg diduga perahu Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark) 

2. Foto-foto th 1999-2000 


Seri pemotretan oleh Penerbangan AS IKONOS thn 
1999-2000 berkenaan dugaan adanya perahu di Gunung Ararat yg tertutup salju. 

3. Peta Lokasi Perahu Nabi Nuh AS 



4. Terlihat… Perahu Nabi Nuh diatas Gunung Arafat.


5. Kondisi Perahu Nabi Nuh sebelum dibersihkan 

6. Pengukuran di Atas Perahu 


7. Struktur Perahu menurut para arkeolog yg menemukannya 

Ini Lebih Jelasnya

9. Sesudah dibersihkan, beginilah wujud Original Perahu Nabi Nuh AS yg kuno namun mutahir. Di dalam perahu inilah sedikit umat Nabi Nuh AS diselamatkan Allah SWT dari banjir dahsyat setinggi gunung & beberapa ratus pasang binatang ikut pula didalamnya. 

10. Gambaran suasana terjadinya banjir dalam Injil yg terjadi pada thn 1300 BC (Sebelum Masehi). Kurang Lebih 25 th sebelum era Nabi Musa AS atau 1.300 thn sebelum kelahiran Nabi Isa AS. Perhatikan perbandingan ukuran perahu dengan Pesawar Canggih Jumbo 747. 


RANGKAIAN ANALISIS 
Layaknya disiarkan bahwa suatu perahu raksasa yg diduga adalah bahtera nuh sudah ditemukan di gunung ararat, Turki. Informasi penemuan perahu Nabi Nuh ini, pernah ditayangkan oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine & American Life Magazine kepada penerbitan tgl 5 September th 1960. Sesudah puluhan th dilakukan penelitian pada bahtera itu pula lingkungan sekitarnya, sekarang ini, lokasi itu di buka buat umum yang merupakan obyek wisata. 
Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yg belakangan ini ditemukan arkeolog, seperti contohnya, daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di basic laut & lain sebagainya kemungkinan besar tenggelam sebab banjir dahsyat diwaktu itu. Ada yg memperkirakan banjir dahsyat itu berlangsung 5.000 thn yg lalu, mengikuti perkiraan ahli anstronomi, perahu Nabi Nuh mulai sejak dibuat pada 2465 SM & hujan mulai turun pada 2345 SM. 
Sesudah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yg selamat mulai tersebar. Demikian serta binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan. Lantaran dianggap melahirkan generasi baru manusia sesudah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being –Bapak Manusia Ke-2. Oleh generasi inilah, kebudayaan & peradaban manusia dikembangkan. Tidak Cuma di kawasan Ararat, serta di Mesopotamia yg ribuan th seterusnya jadi pusat kejayaan Babilonia.

Berikut sekian banyak kebenaran penemuan : 
The Real Noah’s Ark! 
Unggul Points to Consider 

  • Hal ini dalam wujud satu buah perahu, dgn busur & bulat runcing buritan. 
  • Panjang persis seperti yg tercantum dalam Alkitab deskripsi, 515 kaki atau 300 hasta Mesir. (Ibrani hasta Mesir tak akan diketahui Musa yg mencari ilmu di Mesir selanjutnya menulis kitab Kejadian.) 
  • Ini didasarkan kepada suatu gunung di Turki Timur, yg sesuai dengan Alkitab, “The tabut beristirahat… Atas pegunungan Ararat” Kejadian 8 : 4.(Ararat jadi nama negeri kuno Urartu yg menutupi wilayah ini.) 
  • Berisi batu dan kayu yg menjadi batu, sebagaimana dibuktikan dgn analisis laboratorium. 
  • Mengandung technologi tinggi paduan logam sarana kelengkapan, sebagaimana dibuktikan dgn analisis laboratorium terpisah dibayar oleh Ron Wyatt, kemudian dilakukan seterusnya oleh Kevin Fisher situs situs ini. Aluminium logam & logam titanium ditemukan dalam peralatan yg logam BUATAN MANUSIA! 
  • Tulang rusuk kayu vertikal di sisi-sisinya, kerangka bangunan terdiri dari satu buah perahu. Reguler pola-pola horizontal & vertikal dukungan dek tiang pun kelihatan di geladak bahtera. 
  • Pendudukan desa kuno di situs bahtera di ketinggian 6.500 ft pencocokan Flavius Josephus ‘pernyataan “Ini terus akan ditampilkan di sana oleh masyarakat utk hri ini.” 
  • Dr Bill Shea, arkeolog menemukan pecahan keramik kuno dalam jarak 20 meter dari bahtera yg mempunyai ukiran di atasnya yg menggambarkan seekor burung, ikan, & satu orang laki-laki dgn palu mengenakan penutup kepala yg mempunyai nama “Nuh” di atasnya. Kepada era dulu banyak-barang ini diciptakan oleh masyarakat setempat di desa buat dipasarkan terhadap pengunjung dari dalam bahtera. Bahtera atraksi turis di era dulu & hri ini. 
  • Dipercaya oleh Pemerintah Turki sbg Bahtera Nuh Taman Nasional & National Treasure. Pemberitahuan resmi penemuannya muncul di surat berita Turki paling besar pada thn 1987.  


sumber : http : //www.arkdiscovery.com/noah’s_ark.htm 


Nah, berikut ini cerita lain berkaitan penemuan Kapal Nuh : 
POSISI fosil formasi kapal terhadap ketinggian 15.500 kaki di puncak Gunung Ararat hasil pendeteksian geo radar. dibawah lokasi formasi itu ada area, yg diduga yakni kamar-kamar.*UNMUSEUM NEWS Poto “benda asing” yg kelihatan di puncak Gunung Ararat, hasil pemotretan udara pada thn 1959 oleh NATO.*UNMUSEUM NEWS 
Kemauan utk menemukan Perahu Nabi Nuh AS, sebenarnya telah dilakukan orang selagi berabad-abad. 
Menurut catatan, sebelum Nabi Muhamad SAW lahir serta, telah ada orang yg mau menemukan kapal yg penuh misteri itu cocok dgn anjuran “Injil” kitab suci orang Kristen. Konon Epiphanius, satu orang bishop dari Salames, sempat mencari perahu itu & menonton peninggalan Nabi Noah (Nuh AS), tetap terdampar di Gunung Guardian yg tertutup salju amat sangat tebal, 
Setelah Itu kepada abad XII pun disebutkan, upaya pencarian kapal ini sempat dilakukan pun oleh Benyamin Tudela, seseorang pendeta bangsa Yunani. Dia mengemukakan, bahwa pendahulunya Omar bin al Khatab, satu orang pejabat dari Turki, sudah membawa bidang dari kapal itu utk dijadikan bahan bangunan mesjid. 
Perdebatan demi perdebatan, sejak mulai muncul di kalangan para ahli sejarah & agama, mengenai di mana lokasi sebenarnya kapal Nabi Nuh itu terdampar, lantaran terdapat perbedaan lokasi, di antara kitab suci Bibel & Al Quran. 
Di dalam kitab Bibel disebutkan, bahwa kapal Noah terdampar sesudah sekian lama terombang ambing ombak & gelombang pasang di Gunung Ararat. Tetapi dalam Alquran disebutkan bahwa kapal itu terdampar di Bukit (gunung) Judi (daerah Armenia). 
“… Hai Bumi telanlah airmu, & hai langit (hujan) berhentilah, & air pun disurutkan, perintah juga diselesaikan, & bahtera itu juga berlabuh di bukit Judi. & dikatakan “binasalah beberapa orang zalim.” (QS Surat Hud ayat 44) 
Dari hasil penelitian para ahli, nyata-nyatanya Gunung Ararat sekarang ini, sudah berganti nama beberapa kali. 
Sempat bernama Gunung Guardian, & pula bernama Armenia atau Gunung Judi. Hasilnya setelah melalui penelitian panjang, dgn berdasarkan bukti-bukti peristiwa kuno para ahli sejarah & agama sepakat, bahwa gunung lokasi terdamparnya kapal Nabi Nuh itu bernama Gunung Ararat (Injil) atau Gunung Judi (Quran), yg sebenarnya kendati nama yg tidak sama tempatnya itu-itu juga. 
Sesudah sekian lama tak terdengar lagi, upaya pencarian kapal Nabi Nuh muncul kembali kepada abad XIX. James Brice, seseorang ahli archeology dari Oxford University, pada th 1876 dgn biaya dari Yayasannya mengarungi lautan salju di Gunung Ararat Perbatasan Turky mencari kapal misterius itu kembali. 
Dalam perjalanan ke puncak Ararat, James Brice dari Inggris, menyebutkan menemukan empat buah batu panjang berbentuk tongkat. Beliau menduga “batu tongkat itu” yakni bagian dari tiang layar kapal yg dalam pejalanan kala puluhan ribu thn telah memfosil. 
Menjelang akhir abad XIX, merupakan tepatnya thn 1892, Yoseph Nouri dari Prancis mengulangi perjalanan yg dilakukan James Brice dari jalur yg bebeda. 
Beliau mengklaim, bahwa beliau sudah sampai ke maksud & sukses menemukan perahu Nabi Nuh. Keberhasilannya itu sebab kebetulan. Ketika itu sedang masa kemarau teramat panjang, maka tiada salju yg menutupi permukaan gunung Bahkan beliau menegaskan, pernah berjalan-jalan di lokasi yg diduga dek kapal yg panjangnya 300 cubic, persis seperti yg disampaikan dalam kitab Bibel. 
Seluruh ungkapan & pernyataan dari “para pemburu Kapal Nabi Nuh“, sampai penghujung abad XIX hanyalah dilukiskan dalam kata-kata & tulisan saja tidak dengan mampu divisualisasikan. Sebab benar-benar kepada kala itu, tiada technologi fotografi yg dapat beri dukungan pernyataan mereka, maka seluruh orang yg mendengarnya, merasa penasaran. Apakah omongannya itu benar, atau cuma “bulshit” (bohong) saja. 
Waktu tetap berjalan. Gandrung mencari perahu Nabi Nuh, seperti hilang ditelan waktu. Sampai kepada th 1959, Ilham Durupinan, satu orang pilot Turky Airforce anggota pasukan NATO mengadakan pemotretan udara di Gunung Ararat perbatasan Irak, menonton dari rekaman hasil pemotretannya itu “benda asing” dekat puncak salah satu gunung teratas di Turky itu, pada 
ketinggian 15.500 kaki. 
Lantaran merasa penasaran, para pejabat NATO di basis Turky memerintahkan Dr. Arthur Brande, ahli fotografi dari Ohio University buat periksa rekaman gambar pemotretan itu. 
Sesudah meneliti dengan cara seksama, hasilnya disimpulkan bahwa “benda asing” di puncak Ararat itu yakni “perahu“. Ya formasi perahu, yg diduga yakni peninggalan Nabi Nuh, yg sejauh ini banyak dicari para ahli. 
Info penemuan perahu Nabi Nuh ini, pernah ditayangkan oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine & American Life Magazine pada penerbitan tgl 5 September thn 1960. 
Pada th 1990, Ron Wyat dgn Dr. David Fasold, ahli geologi AS, mengambil perlengkapan cangggih, di antaranya metal detector & geo radar menjejak kembali koordinat lokasi yg disinyalir ada formasi perahu Nuh. 
Selama empat thn berturut-turut, dirinya melaksanakan penelitian dengan cara detail & seksama, baik di formasiperahu ataupun daerah sekelilingnya, utk mencari bukti-bukti peradaban sesudah dunia itu musnah. Dalam perjalanan kali ini, dia menemukan sebelas batu pipih berlubang, yg umumnya berat antara empat sampai 10 ton. Batu-batu ini diindikasikan Wyat merupakan, juga sebagai pemberat kapal biar tak oleng oleh tiupan angin kencang. 
Sementara itu dari hasil pengamatan peralatan canggihnya, David Fasold, mendapatkan indikasi bahwa batuan formasi perahu yg ditemukannya itu yaitu kayu yg telah beralih jadi fosil. Pada sekian banyak tempat, juga terdapat konsentrasi logam, yg diduga ialah pengikat balok. 
Hasil deteksi dari geo-radarnya, mengindikasikan bahwa dibawah fosil formasi perahu itu ada tempat yg diduga ialah kamar-kamar. Tetapi formasi itu, cuma muncul sepertiganya. Diduga pada saat itu,bisa saja memang lah terdampar pada lumpur, maka sebahagian dari tubuh kapal, sampai kini masihlah terbenam, yg sekarang ini sesudah ribuan th semuanya sudah berubah jadi karang. 
Gene Collins, dari Departemen Ilmu Geologi AS, yg tak yakin begitu saja terhadap laporan David Fasold, terhadap penghujung th 2000 dgn satu tim yg terdiri dari 12 orang beraneka ragam disiplin ilmu serta bertolak ke ruang yg diduga yakni ruang terdamparnya perahu raksasa Nabi Nuh. 
Pergi dgn tim itu, serta ahli Geologi Kelautan Dr. Robert Balard, yg sudah berhasil dalam menemukan bangkai Titanic,Istana Cleopatra, & Benua yg hilang Atlantis. 
Menurut Collins, formasi fosil perahu itu diduga kuat merupakan benar perahu Nabi Nuh AS. Lantaran dgn bermacam dalih apa serta, tak mungkin saja ada benda asing yg diduga perahu yg telah memfosil berada pada ketinggian 15.500 kaki tidak dengan sesuatu lantaran. Fosil perahu yg ditemukan itu, adalah nenek moyang perahu bangsa Sumeria. 
Dari uji karbon di kurang lebih ruang perahu, nyatanya mengandung 4,95 persen karbon & terhadap sekian banyak ruangan terdapat kandungan besi yg lumayan banyak dari sisi tingginya kandungan karbon, perihal ini berarti karbon itu berasal dari kayu yg telah membatu. Padahal di tempat lain, kandungan karbonnya cuma 1,88% saja yg biasa diperoleh dari kandungan tanah biasa. 
Harold Cofins, ahli geologi Tim yg pula bertindak yang merupakan jurubicara Tim mengungkapkan, bahwaperahu itu terbuat dari kayu species “Sigilata” yg sudah diawetkan dgn sejenis ter. Species kayu ini sejenis kayu raksasa, yg waktu ini telah punah dari muka bumi. 
Menurut para ahli biologi kehutanan, kayu type ini mempunyai keluarga kurang lebih 200 species, yg sekian banyak di antaranya masihlah hidup di Amerika Utara, Pategonia & Australia. 
Menyangkut masalah banjirnya sendiri, Dr. Balard mengungkapkan bahwa dari bukti-bukti yg ada di ketinggian itu banjir be sar sempat melanda bumi pada 10.000 th yl, & air pernah mencapai ketinggian lebih dari 15.000 kaki. 
utk mencapai posisi seperti waktu ini – sampai munculnya benua-benua & pulau-pulau – menurutnya memakan waktu hingga 7.500 th. 

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "PERAHU NABI NUH. SANGAT BESAR DAN CANGGIH MENURUT ILMUWAN"